Pimpinan Universal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan( PDI- P) Megawati Soekarnoputri sudah menetapkan Gubernur Jawa Tengah( Jateng) Ganjar Pranowo selaku calon presiden yang diusung partainya. Maksudnya, Ganjar hendak maju dalam pemilihan presiden( pilpres) pada 2024 mendatang.
Tokoh yang lain yang pula formal diumumkan selaku Calon Presiden merupakan Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diusung oleh Partai NasDem.
Anies serta Ganjar ialah 2 orang yang terus jadi sorotan publik dalam mengetuai daerahnya tiap- tiap. Setelah itu, gimana hasil kerja keduanya dalam menanggulangi kemiskinan di wilayah kepemimpinan mereka tiap- tiap?
Ganjar sendiri masuk periode kedua mengetuai Jawa Tengah. Kali keduanya dia formal jadi Gubernur Jateng lagi mulai September 2018 kemudian.

Bersumber pada Informasi Tubuh Pusat Statistika( BPS) pada 2018 persentase kemiskinan di Jawa Tengah 11, 32% dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 3. 89 juta orang.
Sehabis setahun kepemimpinan Ganjar tepatnya pada 2019, persentase kemiskinan di Jawa Tengah menyusut jadi 10, 80%. Jumlah penduduk miskinnya jadi 3, 74 juta orang.
Angka kemiskinan juga bertambah tajam pada 2020. BPS sempat menguak aspek yang berkontribusi atas peningkatan angka kemiskinan Jateng merupakan pandemi COVID- 19.
Pada 2020 itu, jumlah penduduk miskin di Jateng jadi 3, 98 juta orang, dengan persentase penduduk miskin jadi 11, 41%. Melonjak lagi pada 2021. Angka kemiskinan jadi 4, 19 juta orang dengan persentase pula bertambah jadi 11, 79%.
Setelah itu di tahun kemudian kesimpulannya hadapi penyusutan. Pada 2022, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah jadi 3, 83 juta orang. Persentase penduduk miskin turun jadi 10, 93%.
Daerah termiskin di Jawa Tengah merupakan Kabupaten Brebes. Jumlah orang miskin di situ menggapai 290, 66 ribu dengan tingkatan kemiskinan 16, 05%. Tetapi, BPS menguak kalau angka kemiskinan di Jawa Tengah hadapi penyusutan sebesar 0, 27% pada September 2022 dibandingkan September 2021.
Setelah itu gimana kinerja Anies Baswedan dalam menanggulangi kemiskinan di Jakarta? Buka taman berikutnya.
Masa jabatan Anies Baswedan sepanjang jadi Gubernur DKI Jakarta semenjak 2017 hingga 16 Oktober 2022.
Mengutip informasi BPS, pada dini berprofesi catatan jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta merupakan 389, 69 ribu penduduk dengan tingkatan kemiskinan 3, 77%. Pada periode 2017 hingga 2019 memanglah terjalin penyusutan angka kemiskinan di Jakarta.
Pada 2018, angka kemiskinan turun jadi 3, 57% dengan jumlah penduduk miskin jadi 373, 12 ribu orang. Pada 2019, kembali turun jadi 3, 47% dengan jumlah penduduk miskin jadi 365, 55 ribu orang.
Merambah tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Jakarta melonjak. Apa lagi dikala itu pandemi COVID- 19 merebak tajam di bunda kota serta menimbulkan laju perekonomian warga pula tersendat.
Tahun 2020, angka kemiskinan di Jakarta jadi 4, 35% dengan jumlah penduduk miskin naik jadi 480, 86 ribu orang. Naik lagi di tahun 2021, jadi 501, 92 orang dengan angka kemiskinan 4, 72%.
Pada 2022, penduduk miskin DKI Jakarta terletak pada angka 502. 040 jiwa. Tetapi persentase kemiskinannya menyusut tipis jadi 4, 69%. Catatan ini ialah informasi sampai September 2022.
Tetapi, bila dibanding pada periode Maret dengan September 2022, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 7, 11 ribu jiwa ataupun 1, 44%. Sepanjang 2022, daerah dengan penduduk miskin paling banyak yakni Jakarta Utara dengan angka kemiskinan 7, 24%. Jumlah penduduk miskinnya sebanyak 133, 73 ribu jiwa.
Buat data, BPS memastikan kalau penduduk dikategorikan selaku penduduk miskin bila mempunyai rata- rata pengeluaran per kapita per bulan di dasar garis kemiskinan. Garis kemiskinan tiap- tiap wilayah berbeda- beda. Jadi, belum pasti penduduk yang masuk jenis di sesuatu wilayah, masuk jenis di daerah yang lain.